Sejumlah pelarian Korea Utara menyampaikan kesaksian mereka bahwa sebagian lulusan perguruan tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi Pyongyang, Korea Utara turut melakukan serangan dunia maya. 

Hal itu dinyatakan oleh pengungsi Korea Utara Chang Se-yul yang bertugas di pasukan dunia maya Korea Utara dan Lee Cheol yang sempat bertugas di Kementerian Pertahanan, dalam jumpa pres di Seoul pada hari Kamis (26/11/2015). Mereka mengatakan sejumlah tamatan perguruan tinggi itu ditempatkan di pasukan siber untuk ikut serta dalam melakukan serangan dunia maya. 

Lebih lanjut dikatakan, lembaga pendidikan dibawah Militer atau Kementerian Pertahanan itu mengirimkan pelatih ke perguruan tinggi itu untuk mengajarkan teknologi ilmu pengetahuan yang canggih. 

Terkait hal itu, mereka mendesak kelompok-kelompok sipil dan agama di Korea Selatan untuk mempertimbangkan kembali pemberian bantuan kepada perguruan tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi Pyongyang. 

Perguruan tinggi itu didirikan atas kerja sama antara Korea Selatan dan Korea Utara pada tahun 2009 dan lulusan pertama diwisuda tahun lalu.