Presiden Park Geun-hye menekankan bahwa para pekerja dan pihak manajemen, keduanya harus membuat konsensus dan berbagi penderitaan agar dapat menciptakan pekerjaan bagi para pemuda.
Hal itu disampaikan presiden Park saat menerima penjelasan singkat mengenai kebijakan badan-badan pemerintah pada hari Rabu (20/1/2016). Presiden Park menegaskan reformasi ketenagakerjaan yang sedang terjadi berada pada situasi yang buruk karena serikat buruh nasional membatalkan kesepakatan tiga pihak yang dicapai tahun lalu.
Presiden mengatakan saat ini negara terperangkap dalam sebuah situasi yang sangat sulit dimana perubahan tidak lagi dapat ditunda akibat tuntutan satu pihak. Ditambahkannya, angka pengangguran pemuda dewasa telah melebihi satu juta.
Menyangkut pendidikan, Park menjelaskan bahwa 6 upaya utama, termasuk reformasi struktural universitas, harus terlaksana dengan cara apa pun.
Dalam hal kesejahteraan, dirinya menekankan perlunya merancang kebijakan-kebijakan kesejahteraan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dia memerintahkan badan-badan terkait untuk mengerahkan upaya dalam mengubah pusat-pusat komunitas di daerah-daerah penting menjadi pusat kesejahteraan.
Presiden Park juga menggaris bawahi perlunya mengembangkan perusahaan ramah keluarga guna menciptakan lingkungan yang baik bagi keluarga, dimana hal ini akan mengarah pada pengurangan jam kerja. Presiden lebih lanjut mengatakan bahwa kebijakan ini juga berlaku bagi para pekerja tidak tetap dan pekerja di perusahaan kecil.