Otoritas militer Korea Selatan telah memperingatkan Korea Utara terkait kemungkinan provokasi tambahan yang akan dilakukan negara itu, serta menegaskan bahwa Pyongyang akan menerima balasan keras yang hanya akan mempercepat runtuhnya rezim diktator Korea Utara.
Kepala Staf Gabungan-JCS mengeluarkan peringatan itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu (24/2/2016) sebagai respons terhadap ancaman Pyongyang untuk melakukan serangan preemptive atau serangan terlebih dahulu yang disampaikan sehari sebelumnya.
Kepala Staf Gabungan mengingatkan jika Pyongyang mengabaikan peringatan itu dan terus melakukan provokasi, Seoul akan melancarkan tindakan hukuman yang akan membuat negara itu merasakan penyesalan mendalam.
Pada hari Selasa (23/2/2016) Komandan Tertinggi Tentara Rakyat Korea Utara mengeluarkan pernyataan ancaman sebagai protes terhadap latihan bersama militer Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Dalam pernyataan itu, Pyongyang menyebut kantor presiden Seoul serta gedung-gedung pemerintah akan menjadi target utama serangan. Pyongyang memperingatkan akan melakukan serangan preemptive, atau serangan lebih dahulu terhadap AS dan Korsel jika kedua pihak menunjukkan pergerakan walaupun sedikit akan menyerang Pyongyang.