Bank Sentral Korea Selatan-BOK menurunkan prediksi rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada tahun ini menjadi 2,8%.
Di dalam pertemuan dengan wartawan, Gubernur BOK Lee Ju-yeol mengatakan pihaknya menurunkan rasio pertumbuhan ekonomi tahun ini ke level 2,8% dari sebelumnya 3%. Ditambahkannya, rasio kenaikan harga konsumsi tahun ini akan mencapai kisaran 1,2%, atau lebih rendah 0,2% dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,4%.
Menurut Lee, penurunan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan dikarenakan prestasi triwulan pertama belum mencapai target, serta rasio pertumbuhan ekonomi dunia dan perkiraan peningkatan perdagangan dunia turut menurun.
Selain BOK, Dana Moneter Internasional-IMF dan sejumlah lembaga penelitian ekonomi baik di dalam maupun luar negeri juga menurunkan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan masing-masing menjadi 2,7% dan 2,5%.
BOK juga membekukan suku bunga standar selama 10 bulan berturut-turut di level 1,5%. Pembekuan suku bunga ditetapkan karena harga saham semakin naik setelah dana investor asing terus masuk sejak bulan Maret lalu, dan sentimen konsumen domestik juga sedikit membaik, sehingga kondisi ekonomi dalam negeri Korea Selatan dapat membaik di masa depan.
Secara khusus BOK menyatakan pihaknya mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi di masa depan. Hal itu ditafsirkan bahwa kebijakan moneter akan dijalankan agar kondisi ekonomi dapat membaik.