Sebuah data yang dirilis pada hari Rabu (20/4/2016), menunjukkan hampir 9 persen dari 500 perusahaan top Korea Selatan tidak menguntungkan dan merupakan perusahaan "zombi" yang memiliki hutang dalam jumlah besar dan tidak mampu membayar bunga pinjaman dengan laba operasional.

Menurut peneliti pasar CEO Score, rasio cakupan bunga untuk 33 dari 380 perusahaan berada dibawah 1 selama sepertiga tahun 2015.

Hal itu berarti mereka tidak dapat menghasilkan laba operasional untuk membayar pajak dan bunga, atau membutuhkan dana talangan.

Apabila perusahaan yang memiliki rasio cakupan bunga di bawah 1 selama dua tahun berturut-turut diikutkan dalam data, maka persentasenya naik menjadi 11.3 persen. 

Rasio cakupan bunga, yaitu laba operasional perusahaan dibagi biaya bunga, mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar hutangnya. Angka 1 menunjukkan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar hutang dengan laba operasional.

Menurut data tersebut, kerugian operasional gabungan dari 33 perusahaan zombi mencapai 5,1 triliun won Korea atau sekitar 59,4 triliun rupiah pada tahun lalu, naik 34,4 persen dari tahun sebelumnya.