Korea Utara telah mulai memperingati 84 tahun berdirinya Tentara Rakyat Nasional pada hari Senin tgl. 25 April, di tengah berlanjutnya provokasi tambahan dari Korea Utara, seperti uji tembak rudal balistik dari kapal selam.
Dalam laporannya pada konvensi pusat di Pyongyang hari Senin, Kepala Staf Tentara Rakyat Ri Myong-su mengkritik keras Korea Selatan dan Amerika Serikat yang menggelar latihan militer gabungan, yang menurutnya akan membawa awan api untuk perang nuklir di Semenanjung Korea.
Ditambahkannya, Pyongyang akan melakukan serangan lebih dahulu yang paling kejam, jika "pergerakan ceroboh" yang mengarah pada pemimpin rezim Korea Utara terus berlanjut.
Kepala staf Ri Myong-su juga mengklaim, Korea Utara telah menjadi negara pemilik nuklir, dan juga negara paling kuat militer di dunia melalui pemimpin Kim Jong-un.
Sementara itu, Korea Utara diperkirakan akan mengadakan berbagai acara peringatan, seperti para pimpinan berziarah ke Istana Geumsusan.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan akan tetap mengawasi kemungkinan tes nuklir Korea Utara yang akan dilakukan menyambut hari berdirinya Tentara Rakyat pada hari Senin (25/4/2016).