Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang bersikeras untuk memiliki nuklir mendesak penarikan pasukan AS dari Korea Selatan serta mewujudkan perjanjian perdamaian.
Di dalam laporan Komisi Pusat Kongres Partai Buruh ke-7, Kim Jong-un mengatakan pengembangan nuklir Pyongyang diakibatkan oleh langkah permusuhan AS terhadap Korea Utara. Dia juga menuntut perwujudan perjanjian perdamaian dan penarikan pasukan AS dari Korea Selatan yang tidak pernah dibicarakan oleh Kim Jong-il.
Ditambahkannya, AS menciptakan pertikaian sebangsa antara Korea Selatan dan Korea Utara, sehingga dai mendesak agar AS tidak boleh campur tangan dalam masalah Semenanjung Korea.
Terkait hubungan antara dua Korea, Kim Jong-un mengusulkan pertemuan militer karena menurutnya unifikasi adalah agenda yang paling penting. Namun, untuk itu, dia meminta penghentian siaran yang digunakan sebagai perang psikologis.
Pernyataan Kim Jong-un yang mengkritik AS dan mengusulkan dialog kepada Korea Selatan dianalisis sebagai upaya Korea Utara untuk memecah hubungan aliansi antara Korea Selatan dan AS.