Uganda telah memutuskan untuk menghentikan kerja sama pertahanan dan militer dengan Korea Utara.
Presiden Korsel Park Geun-hye dan presiden Uganda Yoweri Museveni mencapai kesepakatan itu dalam pertemuan kedua pemimpin negara di Kampala hari Minggu (29/5/2016).
Pada pertemuan itu presiden Museveni berjanji, Uganda akan melaksanakan secara menyeluruh resolusi Dewan Keamanan PBB no. 2270, serta menghentikan kerja sama militer dan kepolisian dengan rezim Pyongyang.
Sejalan dengan kesediaan Uganda untuk bergabung dengan masyarakat internasional guna menghentikan ambisi nuklir Korea Utara, Korea Selatan sepakat untuk bekerjasama dalam pengembangan infrastruktur negara Afrika itu.
Pertemuan presiden Park dan Museveni juga menghasilkan 19 kesepakatan kerja sama ekonomi bilateral.
Seoul setuju untuk menginvestasikan modal sekitar 1,5 miliar dolar untuk membangun kilang minyak yang terletak di bagian barat Hoima, Uganda.
Kedua pihak juga sepakat untuk menyatukan standar industri dan teknologi guna memperluas kerja sama perdagangan dan investasi bilateral.
Dalam kesempatan itu presiden Pak juga berjanji untuk membagi pengalaman pembangunan Korea kepada Uganda melalui pembangunan pusat latihan pertanian dan menyebarkan Saemaeul, atau gerakan pembangunan daerah Komunitas Baru.
Selain itu Park berjanji untuk meluncurkan proyek Korea Aid di Uganda, dimana truk-truk khusus akan dimobilisasi untuk menyediakan makanan, pemeriksaan kesehatan serta hiburan budaya bagi masyarakat Afrika.