Presiden Park Geun-hye mengatakan pelaksanaan urusan negara oleh pemerintah akan memberikan harapan bagi penduduk melalui komunikasi dan kerja sama dengan parlemen secara agresif.
Dalam pidatonya pada pembukaan Majelis Nasional (DPR) ke-20, pada hari Senin (13/6/2016) presiden Park mengungkapkan bahwa dirinya akan mengadakan pertemuan secara rutin dengan para pemimpin dari ketiga partai utama. Dirinya juga akan menghormati DPR sebagai mitra urusan negara untuk memajukan negara bersama-sama.
Park berharap partai berkuasa dan oposisi tidak terbelah agar parlemen ke-20 dapat menciptakan kerja sama dan keharmonisan dengan berdiri bersebelahan dengan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, presiden juga meminta dukungan parlemen untuk menyukseskan proses restrukturisasi perusahaan, yang tidak akan berjalan tanpa adanya reformasi tenaga kerja.
Terkait soal Korea Utara, Park menekankan tawaran dialog dari Korea Utara di luar denuklirisasi, merupakan tindakan palsu yang hanya akan mengubah fase diplomatik saat ini. Ditegaskannya masalah keamanan tidak dapat ditoleransi.
Park juga meminta kerja sama parlemen agar Korea Utara membuang program nuklirnya, sehingga kedua negara membuka jalan menuju kehidupan yang sejahtera dan damai secara bersama-sama.
Selain itu presiden juga menyampaikan hasil kunjungannya ke negara-negara di Afrika dan Prancis. Menurutnya, diplomatik ke arah "samudera biru", bertujuan untuk memperluas kehadiran Korea Selatan dan juga menyediakan mesin pertumbuhan yang baru.