Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menetapkan Pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat (USFK) sebagai sasaran penyerangan, dengan mengungkapkan informasi pribadi dan kordinat fasilitas-fasilitas militer.
Badan Intelijen Korsel (NIS) mengatakan pada hari Minggu (19/6/2016) bahwa kelompok jihadis menyebarkan data lokasi 77 instalasi pasukan Angkatan Udara AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dan masyarakat sipil di 21 negara.
Di Korea Selatan, pangkalan AU AS di Osan, Provinsi Gyeonggi dan Gunsan di Provinsi Jeolla Utara dimasukkan dalam fasilitas yang menjadi sasaran ISIS. Nama, email, dan alamat seorang pekerja organisasi kesejahteraan Korsel juga diungkapkan.
Pihak berwenang NIS mengatakan bahwa kelompok tersebut tampaknya telah mendapatkan informasi pribadi dengan cara meretas situs internet kelompok sipil di mana individu yang menjadi sasaran bekerja. ISIS juga mendapatkan informasi pangkalan AU AS dan NATO melalui internet.
Moon Young-ki, direktur Pusat anti-Terorisme Korsel mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda serangan teror dalam waktu dekat yang terdeteksi.
ISIS memasukkan Korsel dalam daftar negara sasaran serangan teroris pada bulan September dan November tahun lalu.
NIS mengatakan pihaknya telah menginformasikan kepada pihak AU AS di Korsel dan pihak militer dan kepolisian Korsel mengenai ancaman tersebut, dan mendesak mereka menyediakan perlindungan bagi sasaran serangan ISIS.