Gambar satelit terbaru menunjukkan volume air di sebuah bendungan di Korea Utara yang terletak di dekat perbatasan antar-Korea, hampir mencapai kapasitas daya tampungnya.
Berdasarkan gambar yang diperoleh KBS dari Satelit Arirang multi-fungsi milik Korsel pada hari Minggu (26/6/2017), Bendungan Hwanggang telah penuh sehingga memunculkan kekhawatiran atas kemungkinan terjadinya bencana di Korsel akibat pelepasan air secara mendadak.
Seorang pejabat Perusahaan Pengelola Sumber Daya Air Korsel (K-Water) mengatakan bahwa ketinggian air di Bendungan Hwanggang naik 108 meter, mendekati kapasitas maksimum daya tampungnya yaitu 114 meter.
Bendungan tersebut terletak hanya 46 kilometer dari Garis Demarkasi Militer, dan 56 kilometer dari Bendungan Gunnam Korsel.
Jika Korut melepaskan air dari Bendungan Hwanggang dengan kecepatan 500 ton per detik, hanya dibutuhkan 30 menit bagi air tersebut untuk melewati Sungai Imjin dan mengalir menuju garis demarkasi kemudian menuju Bendungan Gunnam.
Bendungan Gunnam dapat menampung 71 juta ton air, hanya seperlima dari Bendungan Hwanggang yang memiliki daya tampung 350 juta ton,sehingga menyebabkan bendungan Korsel terancam.
Dikatakan, naiknya permukaan air Sungai Imjin dengan cepat dapat membuat situasi lebih berbahaya.
Para petugas di Bendungan Gunnam saat ini bekerja dalam siaga darurat.
Pada bulan September tahun 2009, 6 warga Korsel yang sedang berkemah meninggal dunia akibat pelepasan air secara mendadak oleh Korut ke Sungai Imjin. Korut juga melepaskan air tanpa menginformasikan kepada pihak Korsel sebanyak 2 kali pada bulan lalu yang mengakibatkan para penangkap ikan Korsel di muara Sungai Imjin menderita kerusakan peralatan penangkap ikan.