Menanggapi keluarnya Inggris dari Uni Eropa, Presiden Park mengajak untuk mengubah proteksionisme perdagangan yang ada menjadi sebuah peluang bagi Korea Selatan. Dalam rapat kabinet pada hari Senin (4/7/2016), Park menekankan bahwa Korsel harus menghadapi neo-isolasionisme dengan kebijakan-kebijakan berpandangan internasional.
Sembari mencari langkah strategis untuk menanggapi situasi eksternal yang cepat berubah, Presiden Park juga menginstruksikan kabinetnya untuk melindungi masyarakat umum dari dampak inisiatif restrukturisasi perusahaan di dalam negeri.
Presiden Park juga mendorong penyuntikan dana sebesar 20 triliun won ke ekonomi, mengacu pada rencana bantuan bagi para pengangguran dan sebagai bagian dari langkah penciptaan lapangan kerja sebelum restrukturisasi.
Guna memastikan rencana pengeluaran pemerintah dapat membantu Korsel keluar dari keadaan ekonomi yang sulit, Park mendorong para pejabatnya untuk berlibur musim panas di daerah Gyeongsang Selatan, tempat di mana industri pembuat kapal yang sedang mengalami kesulitan.