Forum Regional ASEAN (ARF) mengadopsi Pernyataan Ketua, dengan menyebut keprihatinan atas tes nuklir dan misil Korea Utara. 

Pertemuan bertajuk forum kawasan ASEAN di Laos pada hari Rabu (27/7/2016) kemarin, merilis kesimpulan pembicaraan dari 27 negara peserta termasuk anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan 6 negara peserta dalam pertemuan 6 pihak untuk nuklir Korea Utara. 

Pernyataan ARF merinci tindakan provokatif Korea Utara, termasuk tes nuklir keempat dan penembakan rudal balistik. Istilah 'keprihatinan' dalam pernyataan ARF merupakan kali pertama tercantum sebagai pesan peringatan yang keras terhadap Korea Utara. 

Para menteri peserta kembali memastikan pentingnya perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan juga berkomitmen memberikan dukungan atas upaya denuklirisasi di Semenanjung Korea dengan cara damai. 

ARF juga menghimbau perlunya tanggapan akan masalah kemanusiaan, dengan mengarah pada masalah HAM Korea Utara, atau reuni anggota keluarga terpisah antar Korea. 

Seorang pejabat kementerian luar negeri Seoul menganggap bahwa pernyataan itu telah memuat sebagian rincian yang ingin dicantumkan oleh pemerintah Korea Selatan. 

Lebih lanjut dia mengatakan beberapa negara, termasuk Korea Utara bersikeras untuk mencantumkan kritikan atas pengerahan Baterai Pertahanan Area Terminal Jangkauan Tinggi (THAAD) milik AS di Korea Selatan dalam pernyataan itu.  

Namun pernyataan itu tidak memuat pembicaraan terkait keputusan bersama antara Seoul dan Washington untuk penempatan THAAD.