Korea Utara diperkirakan telah meluncurkan dua misil Rodong, namun 1 misil langsung meledak setelah diluncurkan, dan 1 misil lainnya terbang sejauh 1000 km.
Kepala Staf Gabungan-JCS menyatakan bahwa Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik yang diperkirakan jenis Rodong ke arah Laut Timur pada pagi hari Rabu (3/8/2016), namun 1 misil meledak dan 1 misil terbang sejauh kurang lebih 1000 km.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani menyesalkan tindakan Korea Utara. Nakatani di dalam sebuah jumpa pers menyatakan bahwa misil yang telah terbang 1000 km diperkirakan jatuh di Zona Ekonomi Eksklusif pihak Jepang.
Jarak jangkau maksimal misil Rodong adalah 1300 km.
Otoritas militer Korea Selatan berpendapat Korea Utara ingin menunjukkan kekuatan invasi misilnya ke negara-negara sekitar, termasuk Korea Selatan, pangkalan militer AS di Jepang, dll.
JCS menjelaskan peluncuran rudal kali ini yang merupakan ke-30 setelah rezim Kim Jong-un berkuasa bertujuan untuk menaikkan kemampuan nuklir Pyongyang. Korea Utara tetap melakukan Provokasi yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, walaupun sanksi kuat dari dunia internasional terhadap Korea Utara terus berjalan.
Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jeong Joon-hee menyatakan di dalam pengarahan rutin bahwa peluncuran rudal Korea Utara melanggar resolusi DK PBB yang melarang semua peluncuran dengan menggunakan teknologi balistik. Jeong mendesak Korea Utara untuk menghentikan provokasi dan memperhatikan kehidupan rakyatnya.