Kementerian Unifikasi di Seoul mengatakan pada hari Rabu (17/8/2016), Thae Yong-ho, wakil duta besar Korea Utara di London, telah tiba di Korea Selatan bersama keluarganya. 

Sebelumnya diplomat Korea Utara yang bertugas di London itu dilaporkan meminta suaka politik ke negara ketiga.
Kementerian Unifikasi Seoul menyebutkan diplomat berusia 55 tahun itu memilih melarikan diri ke Korea Selatan karena didesak mencari sumber mata uang asing bagi Korea Utara.  

Jubir Kementerian Unifikasi Seoul, Jeong Jun-hee menyatakan bahwa wakil dubes Thae Yong-ho bersama istri dan anaknya telah masuk ke Korea Selatan, dan melakukan prosedur yang diperlukan serta berada dalam perlindungan oleh pemerintah Seoul. 

Disebutkan Thae merupakan diplomat Korea Utara dengan jabatan tertinggi yang pernah membelot ke Korea Selatan. Jeong menambahkan bahwa pejabat nomor dua Korea Utara di Inggris itu melarikan diri karena merasa kecewa dengan rezim Korea Utara dan merindukan demokrasi yang bebas di Korea Selatan. 

Thae bersama keluarganya dikabarkan telah menghilang dari rumahnya di belahan barat London beberapa minggu lalu. 
Menurut Jeong, keprihatinan atas masa depan anaknya, juga menjadi salah satu faktor yang mendorong pelarian Thae ke Korea Selatan. 

Pembelotan diplomat Korea Utara kali ini mengikuti serangkaian langkah elit Korea Utara setelah Dewan Keamanan PBB memperkuat sanksi terhadap Pyongyang sebagai tanggapan tes nuklir dan peluncuran rudal awal tahun ini. 

Menurut Jubir Jeong, pembelotan Thae dipandang sebagai sinyal melemahnya solidaritas internal kepemimpinan Korea Utara yang dianggap sudah mencapai batas sistem rezim Korea Utara.