Presiden Park Geun-hye menyerukan perlunya untuk mengambil langkah-langkah penting yang dapat secara layak menghadapi kemajuan kemampuan nuklir dan misil Korea Utara.
Dalam sebuah rapat bersama para sekretaris seniornya pada hari Senin (29/8/2016), Presiden Park mengatakan bahwa senjata nuklir dan misil Korut menjadi sebuah ancaman serius bagi keamanan nasional Korsel.
Hal itu disampaikan presiden sejalan dengan uji coba penembakan misil balistik kapal selam Korut pada hari Rabu minggu lalu, saat pemerintah Korsel menggelar latihan manajemen krisis Ulchi Freedom Guardian.
Presiden mendesak pihak pemerintah dan militer untuk menjaga kesiagaan serta menegaskan bahwa upaya-upaya provokasi serupa hanya akan membawa rezim Korut ke dalam kehancuran.
Presiden Park memperkirakan Korut tidak akan pernah melepaskan ambisinya untuk mengecilkan hulu ledak nuklir. Dia juga menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan Korsel akan terancam jika Korut berhasil mempersenjatai misil balistik dengan hulu ledak nuklir.
Dirinya juga menyerukan dilakukannya upaya terpadu guna mempertahankan bangsa dari ancaman langsung musuh, karena upaya tersebut penting bagi kelangsungan nasib Korsel dan keselamatan masyarakatnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Park juga menekankan perlunya penguatan lebih jauh persekutuan Korsel - AS dan pembentukan sistem pertahanan laut yang terintegrasi antara masyarakat sipil, pemerintah, dan militer. Dirinya juga meminta pemerintah untuk terus menghukum keras dan menekan Korut untuk bekerjasama dengan komunitas internasional.
Menyangkut UU HAM Korut yang akan berlaku pada tanggal 4 September, Presiden Park berharap UU tersebut akan berfungsi sebagai dasar sistem hukum yang melindungi HAM masyarakat Korut.