Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sidang darurat untuk membahas tanggapan atas peluncuran misil Korea Utara atas permintaan dari Korea Selatan, AS, dan Jepang pada hari Rabu pukul 7 pagi (7/9/2016) waktu Korea.
Sepuluh hari setelah pengadopsian pernyataan media yang mengkritik 4 kali peluncuran misil Korea Utara, negara itu kembali meluncurkan rudal balistik. Khususnya, peluncuran kali ini dilakukan di sela-sela pembukaan G-20 di Cina, sehingga banyak pihak yang menaruh perhatian pada sikap Cina atas peluncuran misil kali ini.
Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan yang akan mempermasalahkan peluncuran kali ini di sejumlah pertemuan internasional termasuk KTT Asia Timur yang berlangsung pada hari Selasa (6/9/2016).
AS menekankan perlunya persatuan dunia internasional untuk menghukum Korea Utara atas provokasi kali ini karena pengembangan nuklir dan rudal balistik negara itu mengancam baik AS, Jepang, Korea Selatan, dll maupun kapal, pesawat terbang sipil yang melintas, dll.
Sementara itu, Komando Strategis AS-STRATCOM menyatakan 2 diantara 3 misil yang diluncurkan oleh Korea Utara adalah rudal balistik jarak menengah, dan pihaknya masih menyelidiki satu unit misil lainnya.