Presiden Park Geun-hye menggelar diskusi bersama para pemimpin partai politik utama untuk membahas cara menghadapi uji coba nuklir kelima Korea Utara.
Juru Bicara Kepresidenan Jung Youn-kuk mengatakan kepada para wartawan pada hari Senin (12/9/2016) bahwa presiden menjelaskan hasil kunjungannya ke Rusia, Cina, dan Laos serta situasi keamanan pasca uji coba nuklir kelima Korut.
Partai oposisi utama Partai Minjoo Korea (MPK) dan partai oposisi minoritas Partai Rakyat telah mengungkapkan kebulatan tekad mereka untuk bekerjasama dalam isu keamanan serta berjanji akan mengatasi ancaman nuklir Korut dan penempatan THAAD secara terpisah.
Ketua MPK Choo Mi-ae sebelumnya mengatakan kepada para wartawan bahwa isu THAAD harus didiskusikan secara sungguh-sungguh. Pemimpin sementara Partai Rakyat, Park Jie-won mengatakan dalam rapat partai bahwa cukup layak bagi pemerintah Korsel untuk menyerahkan kepada Majelis Nasional sebuah ratifikasi penempatan THAAD, demi persetujuan kedua belah pihak dalam masalah keamanan.
Dalam rapat bersama presiden, para pemimpin partai oposisi juga dikatakan menekan Presiden Park atas kebijakan-kebijakan mengenai kehidupan masyarakat yang diduga gagal, dan berbagai kecurigaan seputar ketua sekretaris urusan sipil, Woo Byung Woo, diantara isu-isu tertunda lainnya.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Direktur Keamanan Nasional Kim Kwan-jin, Menteri Luar Negeri Yun Byung-se dan Menteri Unifikasi Hong Yong-pyo.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Yoo Il-ho juga hadir atas permintaan partai oposisi guna mendiskusikan kehidupan masyarakat.