Menteri Luar Negeri Korea Selatan, AS dan Jepang bertemu di New York pada Senin (19/9/2016) waktu Korea, menjelang Sidang Umum PBB, dan mendiskusikan cara menanggapi tes nuklir ke lima Korea Utara yang dilakukan pada awal bulan ini.
Ketiga menteri luar negeri mengadopsi Pernyataan Bersama untuk pertama kali dalam 10 tahun, dengan menyerukan pemberian sanksi yang lebih keras daripada langkah sebelumnya terhadap Pyongyang yang tetap melakukan tes bom nuklir.
Para diplomat tinggi dari ketiga negara juga mendesak komunitas internasional untuk memberikan tekanan yang lebih keras atas Korea Utara pasca tes nuklir kelima negara itu.
Dalam Pernyataan Bersama itu, mereka meminta pelaksanaan resolusi 2270 dari Dewan Keamanan PBB secara keseluruhan, dan juga pemberian sanksi internasional yang lebih kuat, sebagai tanggapan terhadap provokasi rezim Pyongyang yang terus berlanjut.
Ketiga negara sekutu juga menyepakati akan menjatuhkan sanksi masing-masing untuk membatasi sumber keuangan bagi program nuklir Korea Utara.
Sementara itu, presiden AS Barack Obama akan bertemu dengan PM Cina Li Keqiang untuk membicarakan soal nuklir Korea Utara.
Dewan Keamanan PBB rencananya akan mengeluarkan pernyataan yang mendesak pemberlakukan perjanjian non proliferalisasi nuklir (NPT) secara efektif.
Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho akan menyampaikan pidatonya di hadapan Sidang Umum PBB pada tgl. 23 September.