Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS menyatakan pada hari Rabu (28/9/2016) bahwa Washington secara resmi meminta negara-negara di dunia untuk menurunkan atau memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Korea Utara.

Asisten Menteri Luar Negeri AS urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Russel memprotes keras tindakan provokatif militer Korea Utara, termasuk uji coba nuklirnya. 

Dalam rapat dengar pendapat dihadapan subkomisi hubungan luar negeri di Senat AS urusan Asia Timur dan Pasifik, Russel mengungkapkan bahwa rezim Pyongyang memandang pertemuan dan kunjungan diplomatik sebagai penanda penting legitimasi internasional. 

Oleh karena itu AS meminta kedutaan besar negara AS di seluruh dunia untuk meminta pemerintah negara setempat mengutuk tes nuklir terbaru Korea Utara dan menerapkan tindakan lanjutannya guna menurunkan atau memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Pyongyang. 

Lebih lanjut Russel mengatakan 75 negara telah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tes nuklir, dan beberapa negara membatalkan atau menurunkan tingkat pertemuan atau peristiwa diplomatik yang dijadwalkan dengan Korea Utara. 

Dalam rapat dengar pendapat pada hari Rabu (28/9/2016), koordinator kebijakan sanksi Kementerian Luar Negeri Daniel Fried, yang mendampingi Russel, tidak menyampaikan jawaban atas pertanyaan apakah pemerintah AS tengah melakukan investigasi perusahaan Cina yang lain, terpisah dengan Honxiang Industrial. 
Hal itu mengisyaratkan adanya kemungkinan AS menyelidiki perusahaan lain di Cina yang terlibat dalam kegiatan ilegal dengan Korut.   

AS sedang mencari berbagai sarana yang memungkinkan untuk menekan Korea Utara. Disebutkan satu-satunya cara bagi rezim Korut untuk menjaga keamanannya adalah dengan membuang program nuklirnya.