Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un semakin merasa bahwa keamanannya terancam sehingga meningkatkan perlindungan dirinya dari kemungkinan upaya pembunuhan.

Menurut anggota parlemen dari Partai Saenuri Yi Wan-young, dan Kim Byung-kee dari partai oposisi utama Partai Minjoo Korea, badan intelijen menyampaikan informasi tersebut dalam sebuah audit parlemen pada hari Rabu (19/10/2016).

Menurut intelijen,  Kim Jong-un sering kali mengubah waktu dan tempat acara-acara resmi dimana dirinya dijadwalkan hadir. Pemimpin muda itu juga dikatakan mengimpor alat pendeteksi bahan peledak untuk digunakan dalam acara-acara resmi.

Dikatakan bahwa Kim mengkhawatirkan "misi dekapitasi" Korsel dan sekutunya, AS, untuk menurunkan dirinya dari kepemimpinan dan berusaha untuk menutupi keberadaannya sebisa mungkin.

Kim dikatakan memerintahkan pejabatnya untuk memberitahukan dirinya mengenai rincian misi dekapitasi, target, dan kekuatan pengebom strategis dan pasukan khusus AS.

Dalam audit itu, isu kesehatan Kim Jong-un juga diangkat, dimana dikatakan bahwa Kim didiagnosa kemungkinan besar menderita kelainan kardiovaskular.

Ditambahkan bahwa saudara pemimpin Korut itu, Kim Jong-chol, telah disingkirkan dari kekuasaan dan dalam pengawasan ketat.

Pyongyang juga dikatakan kembali melakukan pembersihan politik, dan pada tahun ini telah mengeksekusi 64 pejabat di hadapan publik.