Pemerintah memutuskan akan kembali membahas Penandatangan Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) antara Korea Selatan dan Jepang, 4 tahun setelah tertunda pada tahun 2012.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada hari Kamis (27/10/2016) mengatakan sejumlah pejabat tinggi Kementerian Pertahanan akan menjelaskan tentang perlunya untuk membuka kembali perundingan dan rincian pembicaraan kepada anggota parlemen Komisi Pertahanan Majelis Nasional mulai hari Kamis.
Dikatakannya, pemerintah memandang perlu untuk mempercepat langkah-langkah berbagi informasi militer dengan Jepang terkait Korea Utara yang semakin agresif melakukan ancaman nuklir dan rudal akhir-akhir ini.
Para pengamat memproyeksikan perjanjian itu mungkin akan ditandatangani dalam tahun ini berdasarkan kerangka perjanjian yang telah dibuat pada tahun 2012 lalu.
Jika perjanjian itu ditandatangani, maka Korea Selatan akan menerima informasi tentang nuklir dan rudal Korea Utara yang dikumpulkan oleh satelit mata-mata Jepang, sementara Jepang akan memiliki bersama informasi tentang rudal Korea Utara yang dideteksi kapal Aegis Korea Selatan.