Pemerintah akan membantu perusahaan galangan kapal dalam negeri untuk mendapatkan kontrak senilai 11 triliun won atau sekitar 9.6 miliar dolar pada tahun 2020 sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat daya saing industri.

Saat mengumumkan sebuah paket langkah-langkah yang akan diambil pemerintah, pada hari Senin (31/10/2016), Menteri Keuangan Yoo Il-ho mengatakan industri pembuatan kapal global diperkirakan akan terus mengalami kemerosotan dan nampaknya akan pulih kembali pada tahun 2020 ke level pesanan yang diperoleh antara tahun 2011 dan 2015. 

Untuk mengatasi kondisi saat ini, pemerintah akan melangsingkan perusahaan galangan kapal yang ada untuk memaksimalkan daya saing global dan pendapatan. Sebaliknya, pemerintah akan mencoba mempertahankan perusahaan kapal bernilai tambah tinggi. 

Pemerintah menargetkan akan mendapatkan paling tidak 250 kontrak pembuatan kapal senilai 11 triliun won pada tahun 2020. 

Yoo mengatakan perusahaan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) yang saat ini di bawah pengawasan kreditor, dalam jangka pendek akan diarahkan untuk mengefisienkan manajemen, dan akan dicarikan pemilik baru untuk jangka panjang. 

Untuk meningkatkan daya saing, pemerintah akan membantu perusahaan kapal lokal dalam membangun kapal yang lebih ramah lingkungan dan kapal pintar, serta membantu melakukan pembaruan lewat perbaikan, melengkapi peralatan dan desain galangan baru .

Untuk mengatasi masalah keuangan serta untuk menstabilkan kondisi usaha di daerah dimana galangan berlokasi, pemerintah merencanakan akan menyuntikkan dana darurat sekitar 1,7 triliun won pada tahun depan. Selain itu pemerintah juga akan menggelontorkan dana sekitar 1 trilun won selama 5 tahun untuk menciptakan lapangan kerja.