Korea Utara baru-baru ini mengadakan Konferensi Teknologi Ilmu Pengetahuan Ruang Angkasa tahun 2016 di Pyongyang dengan mengerahkan banyak ilmuwan dan insinyur yang terlibat dalam pengembangan rudal jarak jauh.
Asosiasi Ruang Angkasa Nasional Korea Utara yang memprakarsai konferensi besar-besaran itu mengklaim, pertemuan itu ditujukan untuk melakukan pertukaran teknologi dan ilmu pengetahuan antariksa dengan negara-negara lain.
Namun para pengamat menganalisis bahwa rezim Pyongyang mengadakan pertemuan untuk mengklaim kembali bahwa rudal jarak jauh yang telah diluncurkan sejauh ini adalah roket jarak jauh pembawa satelit.
Pada bulan September tahun lalu Korea Utara menyatakan bahwa mereka terus mengembangkan satelit, dan 5 bulan kemudian meluncurkan misil jarak jauh. Sehingga konferensi kali ini juga dianggap sebagai dalih untuk kembali meluncurkan rudal jarak jauh sesegera mungkin.