Kementerian Pendidikan memperkenalkan buku pelajaran sejarah versi pemerintah yang telah dibuat secara tertutup sejak bulan Januari tahun ini, bersama daftar staf penulis melalui situs Web khusus pada hari Senin (28/11/2016).
Staf penulis buku pelajaran berjumlah total 46 orang, termasuk 35 profesor, 4 pakar sejarah dan 7 orang guru sejarah.
Buku pelajaran versi baru ini lebih memfokuskan isinya pada sejarah modern dibandingkan dengan buku pelajaran sejarah sebelumnya.
Sebagai contoh, terkait waktu pendirian Korea Selatan yang memang paling menjadi polemik sejauh ini, yaitu tgl. 15 bulan Agustus tahun 1948 direvisi dari 'pendirian pemerintah Korea Selatan' dalam buku pelajaran sebelumnya menjadi 'pendirian Korea Selatan'.
Selain itu, isi terkait perkembangan ekonomi apa yang sering disebut 'keajaiban sungai Hangang' meningkat, dan kritikan melawan Korea Utara, termasuk provokasi militer dan masalah HAM lebih diperkuat dalam buku pelajaran versi baru ini.
Isi mengenai hak teritorial pulau Dokdo juga meningkat secara besar-besaran untuk menanggapi upaya pelintiran sejarah oleh negara-negara sekitarnya.
Kementerian Pendidikan akan menerima pendapat dari seluruh lapisan masyarakat dengan cara tertutup melalui online dan offline hingga tgl. 23 bulan Desember, dan berencana akan mengadakan forum diskusi untuk meninjau pendapat tersebut.
Namun demikian, masih belum jelas apakah buku pelajaran versi pemerintah itu dapat segera digunakan mulai semester pertama tahun depan, akibat adanya protes keras dari masyarakat.