Korea Utara melakukan serangan siber jauh ke dalam Komando Siber Militer Korea Selatan pada bulan September lalu.
Kementerian Pertahanan Korsel mengumumkan pada hari Senin (5/12/2016) bahwa pihaknya telah menyelidiki peretasan yang dilakukan pada tanggal 23 September lalu, dan menemukan bahwa layanan internet Kementerian Pertahanan Nasional telah diretas.
Kementerian terkait mengatakan bahwa Korut diyakini berada di balik peretasan dimana kode berbahaya dan alamat IP peretas ditemukan berasal dari Cina, sama dengan peretasan sebelumnya yang dilakukan oleh Korut.
Menurut Kementerian Pertahanan, kemungkinan layanan internet instansi tersebut diretas sangatlah rendah karena telah dipisahkan dengan server internet luar.
Server yang diretas mendapatkan keamanan manajemen dari 20-ribu komputer personel di Kementerian Pertahanan serta Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Namun demikian, dikatakan bahwa beberapa informasi rahasia militer telah hilang.