Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon yang akan menyelesaikan masa jabatannya selama 10 tahun pada akhir bulan ini menyampaikan pidato perpisahan di Majelis Umum PBB pada hari Senin (12/12/2016) waktu setempat. 

Di dalam pidatonya, Ban mengatakan dirinya menyadari kekuatan koalisi internasional secara lebih mendalam saat bekerja di PBB, karena dia juga dibesarkan oleh dukungan PBB setelah Perang Korea. Dalam kesempatan itu, Ban juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Korea Selatan.

Upacara pelantikan Sekjen baru António Guterres yang akan memulai masa jabatannya bulan Januari tahun depan dilaksanakan menyusul pidato perpisahan Ban. 

Dalam pidato pelantikannya, António Guterres menyatakan perlunya perubahan yang menyeluruh atas strategi, operasional serta struktur perdamaian dan keamanan PBB. Ditambahkannya, kemampuan diplomatik yang kreatif sangat dibutuhkan di Suriah, Sudan Selatan, dan Israel-Palestina. Dia juga berjanji akan berperan sebagai pemimpin yang penuh tanggung jawab dalam memecahkan sengketa regional. 

Ban Ki-moon terpilih sebagai salah satu dari '100 orang pemikir global 2016' oleh majalah khusus diplomasi dan keamanan AS, Foreign Policy karena dia berhasil mengangkat Kesepakatan Paris untuk Perubahaan Iklim sebagai perjanjian internasional yang mengikat secara hukum.