Penggunaan buku pelajaran sejarah Korea versi pemerintah untuk SMP dan SMA ditangguhkan 1 tahun ke depan, namun bagi sekolah yang ingin segera menggunakannya dapat memulainya tahun depan. 

Wakil Perdana Menteri Urusan Sosial merangkap Menteri Pendidikan Lee Joon-sik mengumumkan keputusan itu pada hari Selasa (27/12/2016).

Menurut Menteri Lee, sekolah yang ingin menggunakan buku pelajaran versi pemerintah pada tahun 2017 ditetapkan sebagai 'sekolah percobaan,' dan sekolah-sekolah lainnya tetap dapat menggunakan buku pelajaran versi penerbit swasta yang sudah ada. 

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Korea Selatan telah membuka isi buku pelajaran sejarah Korea versi pemerintah untuk SMP dan SMA di situs webnya pada tgl. 28 November lalu untuk menerima pendapat dari warga masyarakat.

Buku pelajaran sejarah versi pemerintah yang telah dibuka dibaca oleh 76.949 orang sebanyak 141.851 kali, serta sebanyak 2.807 pendapat telah diterima. Diantaranya, 21 pendapat diterapkan dalam mengoreksi isi buku.