Korea Utara terus memperkuat ancamannya untuk meluncurkan rudal balistik antar benua (ICBM), dengan menyebut peluncuran dapat dilakukan kapan saja dan dari mana saja sesuai keputusan dari pemimpin negara itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyampaikan peringatan itu dalam wawancara dengan kantor berita pusat pemerintah (KCNA) pada tgl. 8 Januari. Ditambahkannya, musuh Pyongyang harus menjalankan pola pikir baru ke arah Korea Utara.
Dia juga mengklaim bahwa pengembangan rudal balistik antar benua (ICBM) merupakan tanggapan atas eskalasi ancaman dari AS. Dalam kesempatan itu dia juga menuduh sikap Washington yang meremehkan persiapan Korea Utara untuk mencapai tahap akhir tes peluncuran ICBM, sebagai provokasi dan ancaman.
Selain itu dia juga menegaskan bahwa negaranya telah memiliki hulu ledak nuklir yang telah dikembangkan dengan teknologi sendiri dan dapat dipasang pada ICBM.
Ditambahkannya, Korea Utara akan terus meningkatkan kemampuan nuklirnya, jika latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS terus berlanjut.