Korea Selatan menandai 1000 hari sejak tenggelamnya kapal feri Sewol di perairan pesisir barat daya Korea pada hari Senin (09/01/2017).
Kecelakaan tersebut mengakibatkan 304 orang meninggal dunia, yang sebagian besar merupakan pelajar SMA yang bepergian ke Pulau Jeju untuk sebuah studi lapangan.
Sementara operasi pengangkatan kapal feri Sewol yang sulit masih terus berlangsung, sembilan jenazah belum ditemukan.
Keputusan untuk mengangkat kapal tersebut diambil pada bulan April 2015, setahun setelah terjadinya peristiwa tersebut. Shanghai Salvage, sebuah konsorsium Cina, terpilih sebagai perusahaan yang melakukan operasi pengangkatan feri tersebut, dan baru bulan Agustus lalu operasi tersebut dilaksanakan.
Saat upaya pengangkatan feri dari dalam laut menyebabkan kerusakan pada bagian kapal tersebut, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan menambahkan jumlah balok yang dipasang untuk mengangkat kerangka kapal Sewol dari 28 menjadi 33 buah.
Agar operasi berjalan mulus selama musim dingin, kementerian terkait akan mengoperasikan tongkang dongkrak untuk mengangkat kapal, daripada menggunakan sebuah mesin derek yang mudah goyah oleh angin kuat.
Saat kerangka kapal terangkat, mereka akan menggunakan kapal setengah-tenggelam daripada dok mengambang untuk membawa feri ke Pelabuhan Baru Mokpo.
Balok-balok pengangkat telah dipasang di bawah feri, namun penyambungan balok ke kabel pengangkat diperkirakan akan memakan waktu enam hingga delapan minggu.