Indeks harga produsen untuk bulan Desember menunjukkan tingkat tertinggi dalam satu tahun 5 bulan, di tengah meroketnya harga barang-barang yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat umum akhir-akhir ini, termasuk harga telur.
Menurut laporan mengenai 'indeks harga produsen bulan Desember tahun 2016' yang dirilis Bank Sentral Korea (BOK) pada Kamis (19/1/2017), indeks harga produsen bulan lalu berada di 100,79, atau naik 0,8% dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya.
Angka itu menyentuh titik tertinggi selama 17 bulan terakhir. Indeks harga produsen di bulan Juli tahun lalu sempat menunjukkan tren penurunan akibat jatuhnya harga minyak global dan tindakan pemangkasan tarif listrik dari pemerintah.
Namun satu bulan kemudian, harga produsen kembali naik dengan pelonjakan tajam harga hasil pertanian akibat udara panas. Bahkan harga produsen terus meningkat selama 5 bulan berturut-turut.
Harga produsen di sektor hasil pertanian dan perikanan pada bulan Desember lalu mengalami kenaikan 1,5% daripada satu bulan sebelumnya. Harga produsen dari barang-barang manufaktur juga naik 1,5%.
BOK menjelaskan kenaikan harga minyak global dan besi baja, mengakibatkan naiknya harga batu bara, produk petrokimia dan juga harga hasil pertanian.