Angkatan Bersejata Korea Selatan menyatakan rudal yang diluncurkan Korea Utara pada hari Minggu (12/2/2017) adalah misil balistik jarak menengah (IRBM) dengan propelan padat.
Rudal Pukguksong-2 yang diluncurkan Korea Utara dianalisis sebagai rudal tipe baru, bukan hasil modifikasi rudal Musudan.
Ketua Kepala Staf Gabungan Korea (JCS) dalam pengarahan pada hari Senin (13/2/2017), memastikan bahwa misil Pukguksong-2 telah menggunakan teknologi rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) yang diuji tembak pada bulan Agustus tahun lalu.
Menurut JCS, rudal balistik yang diuji kali ini lebih cepat mencapai ketinggian daripada SLBM yang sudah ada, dan juga lebih pendek daripada panjang Musudan.
JSC menambahkan uji penembakan Minggu kemarin menggunakan sistem peluncuran dingin. Ditambahkan Korea Utara baru pertama kali menggunakan peluncur darat beroda rantai dengan memanfaatkan teknologi peluncuran berbasis kapal selam.
JSC juga menyatakan masih perlu analisis untuk memastikan kesuksesan uji penembakan rudal balistik model baru 'Pukguksong-2' serta untuk memverifikasi kemampuan penghindaran pencegatan yang diklaim Korea Utara.