Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sebagian Besar Karir Wanita Terputus Akibat 'Pernikahan' dan 'Pengasuhan Anak'

Write: 2017-02-21 16:28:51

Sebuah hasil survei menunjukkan bahwa satu diantara 2 orang wanita yang menikah terpaksa menghentikan kegiatan ekonomi setelah pernikahan, kehamilan, dan kelahiran anak. 

Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga menyatakan bahwa pihaknya melakukan survei terkait kepada 4.800 orang wanita berusia 25 hingga 54 tahun. 

Menurut hasil survei, 48,6% diantara responden mengalami 'terputusnya karir.'
Penyebab utama 'terputusnya karir' adalah pernikahan dengan 40,4%. Angka itu paling tinggi, namun sedikit berkurang dibandingkan dengan hasil survei 3 tahun lalu dimana mencapai 61,8%. Namun, jawaban 'terputusnya karir' akibat kehamilan atau kelahiran anak meningkat drastis dibandingkan dengan 3 tahun lalu menjadi 38,5%. 

Hasil survei itu menunjukkan kelahiran dan pengasuhan anak menjadi halangan terbesar dalam kegiatan ekonomi bagi wanita. Wanita-wanita yang mengalami 'terputusnya karir' juga mengalami kesulitan saat mencari kembali pekerjaan karena masalah pengasuhan anak. 

Oleh karena itu, 6 diantara 10 orang wanita ingin mencari pekerjaan paruh waktu. Waktu yang dibutuhkan bagi wanita yang karirnya terputus dalam mencari kembali pekerjaan mencapai rata-rata 8,4 tahun. Walaupun mereka berhasil mendapatkan kembali pekerjaan, namun jumlah gaji bulanan mereka berkurang sebesar 268 ribu won dibandingkan sebelum mereka berhenti bekerja.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >