Pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara dibuka di Pyongyang pada hari Selasa (11/4/2017) dengan dihadiri Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un.

Kantor Berita Resmi Korea Utara, KCNA memberitakan bahwa Pyongyang tidak mengeluarkan pesan terhadap luar negeri atau Korea Selatan, namun 
Komisi Diplomasi di Majelis Rakyat Tertinggi dihidupkan kembali.  Ri Su-yong diangkat sebagai Ketua Komisi dan 6 pejabat lainnya terpilih sebagai anggota komisi.
 
Komisi Diplomasi telah ditempatkan di bawah Majelis Rakyat Tertinggi pada tahun 1990-an, namun dicabut pada tahun 1998 setelah Komisi Tetap Majelis Rakyat Tertinggi dibentuk. Diperkirakan Korea Utara akan memanfaatkan komisi tersebut sebagai sarana untuk berhubungan dengan luar negeri.
 
Namun, Pyongyang tidak mengumumkan hasil perombakan untuk posisi Menteri Keamanan Nasional yang masih kosong setelah Menteri Kim Won-hong dipecat, serta posisi untuk adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong.
 
Dikatakan, dalam pertemuan kali ini mereka membahas tugas kabinet dalam mengembangkan ekonomi negara, rencana anggaran, dan tutup anggaran. Disamping itu Pyongyang akan meningkatkan jumlah pengeluaran anggaran di bidang kesehatan, pendidikan, dan ilmu pengetahuan.  
 
Dianalisis peningkatan anggaran untuk bidang-bidang tersebut bertujuan untuk mencegah ketidakpuasaan para penduduk di tengah sanksi keras dari dunia internasional.