Alat pengawasan tercanggih milik militer Korea Selatan rusak akibat kebakaran yang bermula dari Zona Demarkasi Militer-DMZ bagian Korea Utara.
Kebakaran yang terjadi di DMZ, Cheolwon di wilayah Korea Utara pada tgl.1 April lalu menyebar ke pos penjagaan umum-GOP bagian Korea Selatan, dan pada hari berikutnya api merambat ke GOP di garis terdepan daerah Yeoncheon, Gyeonggi Korea Selatan.
Akibat kebakaran, fasilitas pengawasan garis terdepan seperti jaringan sensor, kabel, dll yang berfungsi untuk memberitahukan serangan militer dari Korea Utara yang terpasang di pagar kawat sepanjang 2,6 km juga terbakar.
Selain itu, kamera pengawas juga rusak, sehingga operasi pengawasan menghadapi kendala.
Kerugian material akibat kebakaran diperkirakan mencapai 200 juta won atau sekitar 2,2 miliar rupiah.
Seorang pejabat militer menyatakan kebakaran telah terjadi puluhan kali di DMZ wilayah Korea Utara, khususnya di zona sempit antara dua Korea, dalam waktu satu bulan terakhir. Militer Korea Selatan memperkirakan Korea Utara sengaja menimbulkan kebakaran, untuk itu Seoul mulai menganalisis informasi terkait.
Pada tahun 2001, dua Korea telah menyepakati untuk tidak menjalankan operasi serangan api untuk melindungi lingkungan alam di DMZ.
Setelah kebakaran, militer Korea Selatan memperkuat kesiapsiagaan di zona dimana fasilitas pengawasan rusak, dan akan memperbaikinya hingga awal bulan Juli mendatang.