Upacara mengenang mendiang mantan Presiden Roh Moo-hyun yang ke-8 digelar di desa Bongha, Gimhae pada hari Selasa (23/5/2017) dengan dihadiri Presiden Moon Jae-in dan 3 ribu masyarakat.
Presiden Moon menyatakan mantan Presiden Roh merupakan simbol untuk dunia yang dikelola dengan prinsip dan pendapat umum. Menurutnya, mendiang Roh mendapat pujian dan cinta kasih yang besar dari masyarakat, namun hal itu bukan karena dia melakukan pekerjaan yang istimewa, melainkan karena upayanya untuk membuat negara normal.
Presiden Moon juga menyampaikan pesan agar masyarakat melakukan komunikasi dan kompromi. Dia juga akan membuat Republik Korea baru dengan merenungkan kembali pemerintahan masa lalu, serta akan mereformasi hal-hal yang dibutuhkan.
Upacara mengenang mendiang Presiden Roh dihadiri oleh isteri dan keluarga yang ditinggalkan, beserta tokoh politik dari Partai Demokrat Korea, serta partai oposisi lainnya.
Pada upacara tersebut, lagu berjudul Marching for Our Beloved atau ' Berbaris Untuk yang Kami Cintai' dinyanyikan bersama.