Kementerian Pertahanan Korea Selatan menurunkan jabatan Direktur Senior Urusan Kebijakan Pertahanan di Kementerian Pertahanan Korea Selatan Wee Seung-ho. Wee sebagai peneliti kebijakan pertahanan dari Angkatan Darat dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab atas tindakan tidak melaporkan penambahan peluncur roket THAAD.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga mulai memeriksa kembali analisis dampak lingkungan terkait THAAD sejalan dengan perintah Presiden Moon Jae-in.
Perintah tersebut berdasarkan hasil penyelidikan Cheongwadae bahwa lahan penempatan THAAD mencapai 700 ribu meter persegi, sehingga harus mendapat analisis dampak lingkungan standar biasa, bukan analisa dampak lingkungan berskala kecil.
Apabila lahan itu diselidiki kembali dengan standar analisis dampak lingkungan biasa, maka rencana awal untuk menepatkan keseluruhan perlengkapan THAAD di dalam tahun ini diperkirakan akan sulit dicapai.
Analisis dampak lingkungan standar biasa membutuhan waktu selama 6 bulan hingga 1 tahun, sehingga sistem pertahanan anti misil- THAAD di Seongju akan dioperasikan dengan dua unit peluncur roket yang sudah ditempatkan.