Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk mendesak Korea Utara untuk menghentikan pengembangan nuklir dan rudal melalui tekanan dan sanksi yang lebih keras.
Kesepakatan itu dicapai dalam pembicaraan lewat telepon selama 56 menit pada hari Senin pagi (7/8/2017). Dikatakan, kedua pemimpin sangat mencemaskan kemampuan misil Korea Utara yang semakin meningkat.
Untuk itu mereka akan memfokuskan upaya untuk menahan provokasi tambahan Korea Utara berdasarkan pertahanan gabungan, karena negara itu ada kemungkinan akan melakukan provokasi sebelum atau sesudah latihan gabungan militer antara Korsel dan AS pada akhir bulan ini.
Lebih khusus lagi, Presiden Moon menekankan bahwa isu nuklir Korut harus diatasi dengan cara diplomatik yang damai berdasarkan kerja sama yang erat antara Korsel dan AS.
Presiden Trump mengatakan Korsel adalah aliansi dan mitra sejati AS. Dia juga memperlihatkan perhatian pada usulan dialog Presiden Moon kepada Korut dan reaksi dari Pyongyang.
Dalam pembicaraan itu Trump mengusulkan kembali perlunya merevisi FTA antara Korsel dan AS dengan mengatakan bahwa AS mengeluarkan banyak biaya pertahanan untuk menjaga aliansi antara kedua negara.
Sementara Moon meminta agar kedua negara berusaha untuk lebih mengembangkan FTA yang menjadi akar bagi kerja sama Seoul dan Washington.