Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang tengah berkunjung ke Rusia, mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Kamis (7/9/2017).
Presiden Moon dan PM Abe sependapat bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk lebih memperkuat tekanan dan sanksi maksimal terhadap Korea Utara daripada mendorong dialog.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama 50 menit di Vladivostok, keduanya menyepakati akan bekerjasama untuk meloloskan resolusi baru Dewan Keamanan PBB yang berisi sanksi lebih keras terhadap Korea Utara, termasuk penghentian ekspor minyak ke Korea Utara.
Untuk itu, kedua negara akan mendesak Cina dan Rusia untuk ikut menjatuhkan sanksi, khususnya embargo ekspor minyak ke Korea Utara.
Presiden Moon juga menegaskan perlu untuk menjaga agar situasi Semenanjung Korea tidak terperosok ke situasi yang tidak bisa terkontrol, jika terus memburuk.
Presiden Moon mengatakan Korea Selatan dan Jepang harus bekerjasama dengan masyarakat internasional guna menekan Korea Utara untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir, dan akhirnya menuntaskan masalah nuklir Pyongyang secara damai.
Pada kesempatan itu, kedua pemimpin juga sepakat akan meningkatkan pertukaran dan kerja sama yang berorientasi ke depan, dengan menangani isu sejarah masa lalu secara stabil, di tengah meningkatnya ketegangan di Asia Timur Laut.
Presiden Moon lebih lanjut menyerukan agar kedua negara mempercepat kerja sama dengan saling berbagi pengalaman dalam menghadapi perubahan masyarakat yang drastis seperti datangnya masa masyarakat tua dan kelahiran yang rendah, serta revolusi industri keempat.
Dalam kesempatan itu, PM Abe meminta Presiden Moon menghadiri KTT trilateral antara Korea Selatan, Jepang dan Cina di Tokyo.
Sementara Presiden Moon berharap Abe dapat berkunjung saat penyelenggaraan Olimpade Musim Dingin Pyongchang tahun 2018 di Korea Selatan.