Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan mitranya dari AS Donald Trump menyepakati akan menjatuhkan sanksi dan tekanan yang lebih kuat serta nyata terhadap provokasi nuklir dan rudal Korea Utara.

Dalam pembicaraan lewat telepon pada hari Minggu (17/9/2017) kedua pemimpin sepakat meningkatkan kerja sama bilateral, dan bersama masyarakat internasional akan mendorong Korea Utara menyadari bahwa negara itu akan semakin terisolasi baik dari segi diplomatik maupun ekonomi akibat provokasi yang dilakukan secara berturut-turut.

Juru Bicara Cheongwadae, Park Soo-hyun dalam pengarahan rutin hari Minggu menyatakan bahwa kedua pemimpin mengutuk keras provokasi misil tambahan Korea Utara yang dilakukan meskipun masyarakat internasional telah memperlihatkan sikap yang tegas melalui resolusi Dewan Keamaman PBB.

Dalam kesempatan itu, Presiden Moon mengatakan kemampuan pertahanan militer Korea Selatan dan pertahanan gabungan antara Korsel dan AS perlu terus diperkuat secara konsisten sambil melakukan tindakan tegas terhadap provokasi Korea Utara. 

Sementara itu, Presiden Trump menegaskan kembali dukungan AS atas aliansi kedua negara, serta akan melanjutkan dukungan dan kerja sama yang diperlukan.  

Kedua pemimpin juga menyepakati akan membahas tentang tindak lanjut terhadap provokasi Korea Utara dan juga cara untuk meningkatkan aliansi bilateral di Sidang Umum PBB yang akan diselenggarakan di New York pada pekan ini. 

Pembicaraan kedua pemimpin merupakan yang ke-5 sejak Presiden Moon dilantik, dan berlangsung selama 25 menit atas permintaan dari Presiden Trump.