Komite penyidik khusus untuk kasus Gerakan Demokrasi 18 Mei mengumumkan hasil penyelidikan sementara selama 40 hari yang lalu, sejak diluncurkan pada tgl. 11 September.
Komite penyidik khusus di bawah Kementerian Pertahanan menyatakan dalam jumpa pers pada hari Senin (23/10/2017) bahwa pihaknya menyelidiki kenyataan sejarah yang diputarbalikan seputar tindakan kekerasan oleh militer terhadap peserta gerakan pro-demokrasi tahun 1980 di kota Gwangju.
Dalam jumpa pers, komite penyidik tersebut mengumumkan pihaknya menemukan bukti bahwa pemerintahan mantan Presiden Jeon Doo-hwan dan Roh Tae-woo ikut campur tangan sehingga semakin kemungkinan adanya perintah siap menyerang bagi pesawat tempur Angkatan Udara, dan kasus penembakan dari helikopter ke arah sebuah gedung saat terjadinya Gerakan Demokrasi 18 Mei 1980, semakin tinggi.
Sesuai dengan perintah Presiden Moon Jae-in, tim penyidik khusus melakukan penyelidikan berdasarkan dokumen rahasia terkait, dan mendengar kesaksian dari para pejabat yang terlibat selama kasus tersebut untuk mencari kebenaran dan kesaksian mengenai penembakan dari helikopter ke arah sebuah gedung, dan perintah siap menyerang bagi pesawat tempur, hingga bulan November mendatang.