Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Presiden Trump akan Mendesak Kerja Sama Internasional untuk Menekan Korut

Write: 2017-11-01 11:43:03

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan menekankan pentingnya aliansi antara Korea Selatan dan AS, serta kerja sama internasional untuk menekan Korea Utara saat mengunjungi Korea Selatan pada tgl. 7 dan 8 November mendatang. Selain itu, Trump juga diprediksi akan mengklaim revisi Perjanjian Perdagangan Bebas-FTA antara dua negara.
 
Seorang pejabat tinggi pemerintah AS menyatakan bahwa Presiden Trump akan menyampaikan pesan untuk mendesak dunia internasional agar mengikuti langkah pemberian tekanan tinggi kepada Korea Utara di dalam pidatonya di parlemen Korea Selatan.
 
Menurutnya, Presiden Trump akan mengunjungi Kamp Humphreys di Pyeongtaek pada tgl. 7 November sebagai jadwal resmi pertama di Korea Selatan, serta langsung mengadakan KTT dan jamuan makan malam bersama Presiden Moon Jae-in.
 
 
Pada tgl. 8 November, Trump akan berpidato di parlemen dan berziarah ke Taman Makam Nasional Korea Selatan sebelum berangkat ke Beijing Cina. Namun, Trump tidak akan mengunjungi Zona Demiliterisasi-DMZ karena tidak memiliki banyak waktu.
 
Pejabat tinggi itu juga mengatakan kunjungan ke Kamp Humphreys lebih bermakna karena Korea Selatan membangun pangkalan dan menanggung biaya untuk memindahkan anggota keluarga militer AS. Karenanya, kunjungan Presiden Trump ke Kamp Hymphreys cukup menjadi bukti dimana pemerintah Korea Selatan berbagi biaya penempatan militer AS di Korea Selatan.
 
Ditambahkannya, pemerintah Washington akan terus berupaya agar negara-negara lain memutus hubungan dengan Korea Utara melalui langkah diplomatik. 
Namun, menurutnya, dialog langsung dengan Korea Utara pada saat ini tidak cocok. 
 
Selain itu, masalah ekonomi juga sangat penting dalam kunjungan Presiden Trump, maka kedua pihak akan memecahkan masalah FTA dan mewujudkan perdagangan yang adil.
 
Waktu kunjungan Presiden Trump ke negara-negara di Asia merupakan yang paling panjang setelah kunjungan Presiden George Herbert Walker Bush tahun 1991, serta jumlah negara Asia yang dia kunjungi juga yang paling banyak setelah George W Bush pada tahun 2003 lalu.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >