Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meminta parlemen untuk membahas revisi Konstitusi guna menciptakan desentralisasi kekuasaan. Saat berpidato di depan anggota parlemen hari Rabu (1/11/2017) Presiden juga menghimbau Korea Utara untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir.
Dalam pidatonya Moon mengatakan Korea Selatan seharusnya tidak kehilangan kesempatan untuk mengamendemen konstitusi karena tidak mudah untuk memperoleh dukungan masyarakat untuk merevisi konstitusi yang dia usulkan dilakukan melalui pemungutan suara pada pemilihan daerah pada bulan Juni tahun depan.
Untuk itu dia menghimbau partai berkuasa dan oposisi untuk membahas revisi sistem pemilihan untuk lebih mencerminkan keinginan masyarakat. Akan tetapi dalam pidatonya, Moon tidak ada menyebutkan tentang potensi perubahan struktur kekuasaan yang akan membawa perubahan pada sistem masa jabatan presiden satu kali dalam lima tahun.
Dalam kesempatan itu presiden juga mengulang kembali himbauannya agar Korea Utara menghentikan ambisi nuklirnya, serta menegaskan prinsip pemerintah Seoul untuk menyelesaikan masalah nuklir Pyongyang dengan cara damai. Menurutnya, sanksi dan tekanan merupakan alat untuk mendorong Korea Utara untuk membuat pilihan yang benar dan duduk bersama untuk berdialog.
Selain itu Moon juga menegaskan bahwa Seoul tidak akan memiliki ataupun mengembangkan senjata nuklir. Dia menolak usulan partai oposisi konservatif untuk menempatkan kembali senjata nuklir taktis AS di Korea Selatan.
Presiden Moon menyampaikan pidato kenegaraan di parlemen hari Rabu, sejalan dengan pengajuan Anggaran Belanja Negara tahun 2018 yang naik sebesar 7,1%, menjadi 429 triliun won atau sekitar 384 miliar dolar. Kenaikan anggaran belanja negara yang diajukan pemerintahan Moon merupakan yang tercepat sejak krisis keuangan global.