Presiden AS Donald Trump berpidato di parlemen Korea Selatan, pada hari Rabu (8/11/2017), untuk pertama kali bagi seorang Presiden AS dalam waktu 24 tahun.
Dalam pidatonya, Trump mengatakan bahwa Korea Selatan dapat menjadi negara yang agung di dunia setelah mengatasi luka Perang Korea. Sebaliknya dia mengkritik Korea Utara sembari mengatakan bahwa keajaiban serupa itu hanya terjadi di Korea Selatan.
Presiden Trump juga menuduh Kim Jong-un sebagai 'diktator yang kejam', serta mengkritik kondisi HAM di Korea Utara yang terjadi karena para pemimpin negara itu menekan penduduk mereka di bawah pasisme dan tekanan.
Menurut Trump upaya Korea Utara untuk menguasai Korea Selatan dengan mengembangkan senjata nuklir tidak akan pernah terwujud.
Dia juga menegaskan akan menjaga perdamaian melalui kekuatan fasilitas senjata tercanggih yang ditempatkan di Semenanjung Korea seperti kapal induk pengangkut pesawat, jet tempur, serta kapal selam bertenaga nuklir.
Trump menekankan Koera Selatan adalah mitra aliansi yang dipercayai baik di saat ini maupun di masa depan.
Sebelum berpidato di parlemen, Trump naik helikopter khusus untuk memantau Zona Demiliterisasi-DMZ, namun akibat kondisi cuaca, pemantuan dibatalkan.
Setelah berpidato, Presiden Trump langsung berziarah ke Taman Makam Nasional Korea, kemudian menuju pangkalan pasukan AS di Osan untuk melanjutkan tur Asianya ke Beijing, Cina.