Seorang pakar rudal terkemuka mengatakan bahwa rudal balistik antarbenua (ICBM), Hwasong-15 yang diluncurkan oleh Korea Utara pekan lalu dapat dipasangi sebuah alat yang mampu mengacau sistem pencegat misil dari Baterai Pertahanan Area Terminal Jangkauan Tinggi-THAAD. 

Peneliti senior sistem pertahanan misil di bawah Institut Internasional untuk Studi Startegis-IISS, Michael Elleman mengatakan hal tersebut di dalam wawancara dengan Fox News, AS pada hari Senin (4/12/2017) waktu setempat. 

Menurut Elleman, ukuran Hwasong-15 lebih besar daripada misil yang sudah ada sebagai bukti klaim tersebut. Ditambahkannya, Hwasong-15 adalah misil terbaru, bukan misil hasil pengembangan Hwasong-14. 

Khususnya, penerapan sistem pengontrol baru di dalam peluncur tahap pertama adalah inovasi penting karena dapat meningkatkan tingkat akurasi dan tingkat keseimbangan misil. 

Menurut Elleman, secara teori Hwasong-15 memiliki kemampuan untuk menjangkau seluruh daerah di AS, sehingga keberhasilan peluncuran misil kali ini bisa mendorong Korea Utara untuk menembakkan misil itu dengan sudut normal dalam waktu dekat.