Presiden Moon Jae-in menyampaikan permintaan maaf atas kesepakatan tentang perbudakan syahwat oleh militer Jepang pada masa perang yang dicapai pemerintah Seoul dan Tokyo di tahun 2015, dengan menyebut pakta itu bertentangan dengan keinginan para korban.
Dalam jamuan makan siang dengan para korban perbudakan syahwat di Istana Cheongwadae pada Kamis (4/1/2018), Moon mengatakan kesepakatan itu bertentangan dengan prinsip kebenaran dan keadilan. Menurutnya, prosedur dan isi kesepakatan semuanya dijalankan secara sepihak, tidak mendengarkan pendapat para korban.
Permintaan maaf Presiden Moon secara resmi kepada para korban perbudakan syahwat terkait kesepakatan tersebut merupakan yang pertama kali.
Jamuan makan siang dihadiri 8 korban perbudakan syahwat dan kepala Dewan Kebijakan Soal Perbudakan Syahwat, dan kelompok sipil yang membantu para korban.