Lembaga Penelitian Lingkungan Hidup Nasional Korea Selatan (NIER) menganalisa penyebab kemunculan debu halus sejak tanggal 22-27 Maret.
Mulai tanggal 22-24 Maret, mayoritas debu halus berasal dari luar negeri dan mencapai titik 69% pada tanggal 23 Maret. Namun, persentase semakin menurun dengan penyebab dari dalam negeri justru semakin meningkat.
Pada tanggal 25 Maret persentase penyebab debu dalam negeri mencapai 49%, hampir sama dengan penyebab dari luar negeri. Pada tanggal 26 Maret hasilnya melonjak hingga 68%, yang mendorong pemerintah melakukan langkah penurunan dari dalam negeri.
Setelah debu halus dari China masuk ke wilayah Korea Selatan, perhentian gerak atmosfer mengaktifkan penyebab debu dalam negeri meningkat.
NIER menambahkan, jika pemerintah tidak menyediakan langkah yang lebih efektif, fenomena tersebut diprediksi akan terulang kembali.