Lembaga Penelitian Lingkungan Hidup Nasional Korea Selatan (NIER) menginformasikan 54 orang meninggal dunia pada tahun lalu akibat gigitan tungau liar.
NIER mengambil 16.000 sampel tungau liar mulai bulan Maret tahun 2016 hingga Desember tahun lalu dengan hasil 0,5% diantaranya terinfeksi virus sindrom trombositopenia (SFTS).
Gigitan tungau yang terinfeksi SFTS mengakibatkan 54 dari 270 korban gigitan akhirnya meninggal dunia. Tingkat penularan meningkat karena kegiatan tungau liar dan serangga lain menjadi aktif pada musim semi.
Virus tersebut mudah menular pada usia paruh baya yang aktif bergerak di luar ruangan dan lansia yang tingkat imunnya melemah.
Sampai saat ini belum ada vaksinasi terhadap virus SFTS sehingga semua pihak harus hati-hati. Masyarakat dapat mengenakan pakaian tertutup dan menyemprot obat anti tungau liar, serta menghindari duduk atau berbaring di atas rumput.