Kantor Imigrasi Jeju pada hari Selasa (19/6/18) melaporkan terdapat sekitar 520 warga Yaman yang meminta status pengungsi di Jeju dalam lima bulan pertama tahun ini, naik 12 kali lipat dari tahun lalu. 

Pulau resor di lepas pantai selatan Korea Selatan tersebut menawarkan 30 hari menginap tanpa visa.

Setelah aplikasi untuk status pengungsi tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu singkat, Departemen Kehakiman memasukkan Yaman dalam daftar negara yang orang-orangnya dilarang masuk ke Jeju dari bulan Juni pertama. 

Sementara itu, lebih dari 200 ribu orang telah menandatangani petisi online yang meminta kantor kepresidenan berhenti menerima semua pengungsi di Pulau Jeju. 

Yaman, yang terletak di ujung selatan Semenanjung Arab, berada di tengah kondisi perang saudara sejak 2014.