Pemerintah Korea Selatan dan AS resmi menghentikan latihan militer gabungan antara dua negara, namun Penasihat Khusus Urusan Unifikasi, Diplomasi dan Keamanan Moon Chung-in, menyatakan bahwa pasukan AS tetap perlu ditempatkan di Korea Selatan.
Dalam wawancara dengan KBS World Radio pada hari Selasa (19/6/18), Moon mengatakan strategi di wilayah di Asia Timur belum pasti, sehingga apabila ada perubahaan terkait posisi pasukan AS di Korea Selatan atau status aliansi hubungan antar-negara, hal itu akan memberi pengaruh negatif pada kestabilan regional.
Meskipun latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS telah diputuskan berhenti, namun keberadaan pasukan AS di Korea Selatan terkait dengan hubungan aliansi antara dua negara.
Menurutnya, apabila pemerintah saat ini menyambungkan perubahan perjanjian gencatan senjata ke perjanjian perdamaian dengan masalah penurunan pasukan AS di Korea Selatan, hal itu pasti melahirkan kekacauan politik.
Terkait kritik atas tuduhan bahwa Korea Selatan dan AS mengabaikan HAM di Korea Utara, Moon mengatakan bahwa saat ini masalah nuklir dan misil Korea Utara menjadi prioritas utama.
Apabila mereka berhasil menyelesaikan hal tersebut, masalah HAM di Korea Utara dapat ditangani berdasarkan kepercayaan dua pihak.